Minggu, 12 Desember 2010

hasyim dan abd'l muttalib

Seperti ayahnya, Abd'd-Dar juga
telah memegang pimpinan Ka'bah
dan kemudian diteruskan oleh
anak- anaknya. Akan tetapi
anak- anak Abd Manaf
sebenarnya mempunyai kedudukan yang lebih baik dan
terpandang juga di kalangan
masyarakatnya. Oleh karena itu,
anak-anak Abd Manaf, yaitu
Hasyim, Abd Syams, Muttalib dan
Naufal sepakat akan mengambil pimpinan yang ada di tangan
sepupu-sepupu mereka itu.
Tetapi pihak Quraisy berselisih
pendapat: yang satu membela
satu golongan yang lain membela
golongan yang lain lagi. Keluarga Abd Manaf mengadakan
Perjanjian Mutayyabun dengan
memasukkan tangan mereka ke
dalam tib, (yaitu bahan wangi-
wangian) yang dibawa ke dalam
Ka'bah. Mereka bersumpah takkan melanggar janji. Demikian
juga pihak Keluarga Abd'd-Dar
mengadakan pula Perjanjian
Ahlaf: Antara kedua golongan itu
hampir saja pecah perang yang
akan memusnakan Quraisy, kalau tidak cepat-cepat diadakan
perdamaian. Keluarga Abd Manaf
diberi bagian mengurus
persoalan air dan makanan,
sedangkan kunci, panji dan
pimpinan rapat di tangan Keluarga Abd'd-Dar. Kedua belah
pihak setuju, dan keadaan itu
berjalan tetap demikian, sampai
pada waktu datangnya Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar