Minggu, 12 Desember 2010

zamzam

Sesudah kehabisan air dan
perbekalan, Hajar melihat ke
kanan kiri. Ia tidak melihat
sesuatu. Ia terus berlari dan
turun ke lembah mencari air.
Dalam berlari-lari itu - menurut cerita orang - antara Shafa dan
Marwa, sampai lengkap tujuh
kali, ia kembali kepada anaknya
dengan membawa perasaan
putus asa. Tetapi ketika itu
dilihatnya anaknya sedang mengorek- ngorek tanah dengan
kaki, yang kemudian dari dalam
tanah itu keluar air. Dia dan
Ismail dapat melepaskan dahaga.
Disumbatnya mata air itu supaya
jangan mengalir terus dan menyerap ke dalam pasir. Anak yang bersama ibunya itu
membantu orang-orang Arab
yang sedang dalam perjalanan,
dan merekapun mendapat
imbalan yang akan cukup
menjamin hidup mereka sampai pada musim kafilah yang akan
datang.
Mata air yang memancar dari
sumur Zamzam itu menarik hati
beberapa kabilah akan tinggal di
dekat tempat itu. Beberapa keterangan mengatakan, bahwa
kabilah Jurhum adalah yang
pertama sekali tinggal di tempat
itu, sebelum datang Hajar dan
anaknya. Sementara yang lain
berpendapat, bahwa mereka tinggal di tempat itu setelah
adanya sumber sumur Zamzam,
sehingga memungkinkan mereka
hidup di lembah gersang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar