Minggu, 12 Desember 2010

kaum nasrani mengajak nabi berdebat

Pada masa permulaan Islam
mereka mendebat kaum Muslimin
tentang itu dengan
menggunakan Quran, dengan
berkata: Bukankah Quran yang
diturunkan kepada Muhammad itu mengakui pendapat kami
ketika berkata: "Dan tatkala para malaikat
berkata: 'Aduhai Mariam,
Tuhan menyampaikan berita
gembira kepadamu dengan
Firman Tuhan: namanya Isa
al Masih anak Mariam, orang terpandang di dunia
dan di akhirat dan
termasuk orang yang dekat
(kepada Tuhan). Ia akan
berbicara dengan orang
semasa ia anak-anak dan sesudah dewasa dan ia
tergolong orang yang baik-
baik.' Kata (Mariam)-nya:
'Tuhan, dari mana saya
akan mendapatkan anak,
padahal tak ada orang yang menyentuhku.' Ia
(Tuhan) berkata: 'Begitulah,
Tuhan mencipta menurut
kehendakNya. Jika ia
memutuskan sesuatu, Ia
hanya berkata: Jadilah, maka iapun jadi. Dan ia
mengajarkan Kitab
kepadanya, hikmah
kebijaksanaan, Taurat dan
Injil. Dan ia diutus menjadi
Rasul bagi Keluarga Israil: 'Aku datang kepadamu
membawa sebuah Bukti dari
Tuhanmu. Kuciptakan dari
tanah liat bentuk serupa
burung. Kutiup ia lalu ia
menjadi seekor burung dengan ijin Allah, dan aku
dapat menyembuhkan orang
buta dan berpenyakit
kusta serta menghidupkan
orang mati dengan ijin
Allah. Akupun dapat memberitahukan kepadamu
apa yang kamu makan dan
apa yang kamu simpan
dalam rumahmu. Itulah
suatu bukti bagimu bila
kamu orang-orang yang beriman." (QS, 3:45-49) Jadi Qur'an menegaskan, bahwa
ia menghidupkan orang mati,
menyembuhkan orang buta asal
dari kelahiran, menyembuhkan
kusta, dan dari segumpal tanah
dijadikannya seekor burung dan dapat membuat ramalan dan
semua ini adalah merupakan
sifat-sifat Ilahiah. Inilah
pandangan kaum Nasrani masa
Nabi, yang dijadikan mereka
bahan argumentasi dan mengajaknya berdebat dengan
pendirian, bahwa Isa juga Tuhan
di samping Allah. Dan ada lagi
segolongan mereka itu yang
berpendirian menuhankan
Mariam karena Allah telah menurunkan SabdaNya
kepadanya. Pendirian kaum
Nasrani yang demikian pada
masa itu menganggap Mariam
satu dari tiga dalam Trinitas
Bapa, Anak dan Ruh Kudus. Mereka yang berpendirian
dengan menuhankan Isa dan
ibunya itu hanya merupakan
satu sekte dari sekian banyak
sekte-sekte Nasrani yang
bermacam-macam dan terpencar-pencar itu. Orang-orang Nasrani seluruh
jazirah Arab dengan alirannya
yang bermacam-macam itu
mengajak Muhammad berdebat
menurut dasar mazhab mereka.
Kata mereka Almasih itu ialah Allah, dia anak Allah; kata
mereka dia adalah satu dari tiga
dalam Trinitas. Mereka yang
berpendapat pada ketuhanan Isa
itu berpegang pada argumentasi
yang disebutkan di atas. Argumentasi yang mengatakan
bahwa dia anak Allah, sebab
bapanya tidak diketahui orang,
dan dia berbicara dalam buaian
semasa anak- anak, yang tak
pernah terjadi pada siapapun dari anak Adam. Argumentasi
yang mengatakan bahwa dia
satu dari tiga dalam Trinitas,
sebab Allah berkata: Kami perintahkan, Kami jadikan
dan Kami tentukan. Kalau hanya
Satu tentu berkata: Aku
perintahkan, Aku jadikan dan
Aku tentukan. Muhammad
mendengarkan semua tanggapan mereka itu, dan mengajaknya
berdiskusi dengan cara yang
lebih baik. Dalam perdebatan itu
ia tidak begitu keras seperti
terhadap kaum musyrik dan
penyembah berhala. Bahkan dikemukakannya argumen itu
berdasarkan wahyu dengan cara
yang logis dan sebagaimana yang
diterangkan dalam kitab-kitab
mereka. Allah berfirman: "Sebenarnya mereka telah
melakukan penghinaan
(terhadap Tuhan), mereka
yang mengatakan, bahwa
Allah ialah Isa al- Masih
anak Mariam. Katakan: Siapakah yang dapat
merintangi jika Ia hendak
membinasakan al-Masih
anak Mariam serta ibunya
dan setiap orang yang ada
di muka bumi ini semua? Kerajaan langit dan bumi
serta segala yang ada di
antara itu, adalah milik
Allah. Ia menciptakan apa
yang ada di antara itu, dan
Allah Maha Kuasa atas segalanya. Orang-orang
Yahudi dan Nasrani
berkata: Kami adalah anak-
anak Allah dan yang
dicintaiNya. Katakan:
Mengapa Ia menyiksamu karena dosa-dosamu itu?
Sebenarnya kamupun
manusia, seperti yang
pernah diciptakanNya. Ia
mengampuni siapa saja
yang dikehendakiNya dan Ia menghukum siapa saja yang
dikehendakiNya. Kerajaan
langit dan bumi serta
segala yang ada di antara
itu, adalah milik Allah. Dan
kepadaNyalah kembali sebagai tujuan
terakhir." (QS, 5:17-18)
"Sebenarnya mereka telah
melakukan penghinaan
(terhadap Tuhan), mereka
yang mengatakan, bahwa Allah itu al-Masih anak
Mariam. Bahkan al-Masih
berkata: Hai anak- anak
Israil, sembahlah Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu.
Barangsiapa mempersekutukan Allah,
Allah akan mengharamkan
surga baginya dan
tempatnya adalah api
neraka. Orang-orang
teraniaya itu takkan punya pembela. Sebenarnya
mereka telah melakukan
penghinaan (terhadap
Tuhan) mereka yang
mengatakan, bahwa Allah
adalah satu dari tiga dalam Trinitas. Tak ada tuhan
kecuali Tuhan Yang Satu.
Apabila tidak mau juga
mereka berhenti (menghina
Tuhan), pasti mereka yang
telah merendahkan (Tuhan), itu akan dijatuhi
siksaan yang
memedihkan." (QS, 5:72-73)
"Dan ingat ketika Allah
berkata: Hai Isa anak
Mariam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang:
mengangkatku dan ibuku
sebagai dua tuhan selain
Allah? Ia menjawab: Maha
Suci Engkau, tidak akan
aku mengatakan yang bukan menjadi hakku.
Kalaupun aku
mengatakannya, tentu
Engkau sudah
mengetahuinya. Engkau
mengetahui apa yang ada dalam hatiku, tapi aku
tidak mengetahui apa yang
ada di dalam Dirimu. Maha
Mengetahui Engkau atas
segala yang gaib. Tak ada
yang kukatakan kepada mereka, selain daripada
yang Kauperintahkan
kepadaku; supaya mereka
menyembah Allah, Tuhanku
dan Tuhanmu, dan akulah
saksi mereka selama aku berada di tengah- tengah
mereka. Tetapi setelah
Kauwafatkan aku, Engkau
Pengawas mereka dan
Engkau pula yang
menyaksikan segala sesuatu. Kalau Engkau siksa
mereka, mereka adalah
hamba-hambaMu, kalaupun
Engkau ampuni mereka,
Engkau Penguasa Maha
Mulia dan Bijaksana." (QS, 5:116-118) Pandangan Nasrani adalah
Trinitas dan Isa adalah anak
Allah. Sedangkan Islam menolak
semua itu dengan tegas sekali,
menolak bahwa Tuhan
mempunyai anak. "Katakan: 'Allah itu Satu.
Allah itu abadi dan mutlak.
Tidak beranak dan tidak
diperanakkan. Dan tiada
satu apa pun yang
menyerupai- Nya." (QS, 112:1-4)
"Tidak sepatutnya bagi
Allah akan mengambil anak.
Maha Suci Ia..." (QS, 19:35)
"Hal seperti terhadap Isa
bagi Allah sama seperti terhadap Adam; dijadikan-
Nya ia dari tanah lalu
dikatakan: jadilah, maka
jadilah ia." (QS, 3:59) Pada dasarnya Islam adalah
agama Tauhid, dalam pengertian
Tauhid yang murni dan kuat
sekali, dan dalam pengertian
Tauhid yang sederhana dan jelas
sekali. Setiap kemungkinan yang akan mengaburkan pengertian
dan pikiran Tauhid, Islam tegas
menolaknya dan menganggapnya
kufur. "Allah tidak akan
mengampuni bila Dia
dipersekutukan. Tetapi
selain itu akan diampuniNya
siapa saja yang
dikehendakiNya..." (QS, 4:48) Bagaimanapun konsepsi Masehi
tentang Trinitas, yang memang
mempunyai hubungan sejarah
dengan beberapa agama lama,
namun bagi Muhammad itu sama
sekali bukan suatu kebenaran. Yang benar ialah Allah itu Esa,
tidak bersekutu, tidak beranak
dan tidak diperanakkan, dan tak
ada apapun yang
menyerupaiNya. Jadi tidak heran
kalau antara Muhammad dengan pihak Nasrani masa itu terjadi
diskusi dengan cara yang baik,
dan wahyupun memperkuat
Muhammad seperti dalam ayat-
ayat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar